Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 12:46:06【Kabar Kuliner】443 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(6811)
Artikel Terkait
- Promosikan kuliner, makan gratis di Sungai Kapuas ramai pengunjung
- Pakar sarankan Prabowo usung Jusuf Kalla jadi pemimpin sementara Gaza
- Bea Cukai perketat pengawasan cegah masuknya durian ilegal Malaysia
- Sepekan, sterilisasi dapur MBG hingga radikalisme di game online
- HMI: MBG dan antikorupsi jadi mesin penggerak ekonomi setahun Prabowo
- 1.938 pelajar di pulau penyangga Batam mulai dapat MBG
- KBRI Yangon apresiasi kemenangan Garuda Pertiwi atas Makau
- Forum Pangan Dunia 2025 dibuka di Roma, rayakan 80 tahun FAO
- JEF 2025 dinilai jadi ruang pelaku ekraf dorong ekonomi Jakarta
- Dapur SPPG MBG Polres Blora layani 2.515 penerima manfaat
Resep Populer
Rekomendasi

Enam warisan budaya Jepara lolos sidang WBTb Indonesia 2025

Dapur SPPG MBG Polres Blora layani 2.515 penerima manfaat

PBB alokasikan dana tambahan untuk dukung operasi kemanusiaan di Gaza

Wagub Kepri tinjau dapur SPPG Batu IX pastikan keamanan program MBG

Jangan dihindari! Ini 5 makanan pahit yang baik untuk kesehatan tubuh

Wagub: Sudah terbangun 2.600 SPPG di Jabar, capai 55 persen target

SPPG HST Kalsel terapkan lima langkah cegah keracunan MBG

Kemendikdasmen raih penghargaan Mitra KCKR Terbaik 2024